Sifat Industri Bank
SIFAT-SIFAT INDUSTRI
BANK
Bank adalah bisnis jasa
(service). Jasa adalah sesuatu yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan terjadinya
perpindahan pemilikan (transfer of ownership) akan sesuatu. Proses produksinya
dapat dikaitkan dengan produk-produk fisik. Sebagai bisnis jasa, Bank juga
memiliki empat karakteristik khusus :
1. Intangibility (tidak berwujud) : pelayanan jasa perbankan
tidak dapat diraba, dilihat atau dipasang.
2. Inseperatability (tidak dapat dipisahkan) : jasa
perbankan tidak dapat dibuat terlebih dahulu baru dikonsumsi, tetapi harus
dilakukan pada saat yang bersamaan. Proses produksi terjadi pada saat yang sama
dengan proses konsumsi. Pelayanan jasa Perbankan baru dapat dilakukan bila ada
kehadiran dari personal Bank tersebut. Akibatnya, pengendalian kualitas
(quality control) sangat sulit dilakukan. Sehubungan dengan hal inilah maka
Bank tidak segan mengeluarkan biaya besar untuk meningkatkan kemampuan
karyawannya.
3. Variability (keanekaragaman) : kualitas pelayanan jasa
perbankan memiliki tingkat keragaman yang tinggi tergantung dari tempat, waktu,
dan orang yang melakukannya. Variabilitas yang tinggi terjadi karena jasa
perbankan sangat bergantung dari manusia.
4. Perishability (mudah rusak) : jasa tidak dapat disimpan
karena proses produksi terjadi pada saat konsumsi.
Industri perbankan merupakan
industri yang memiliki interaksi yang tinggi antara produsen dengan konsumen.
Akibatnya, kualitas jasa bank sangat ditentukan oleh manusia, baik penyelenggara
jasa (bank) maupun penerima jasa (nasabah). Kualitas jasa perbankan ditentukan
oleh kemampuan personil bank dalam menyelesaikan permintaan nasabah, misalnya
kecepatan dan kecermatan, tetapi kualitas tersebut juga ditentukan oleh
karakteristik dari nasabah, baik umur, sifat, maupun pengetahuan nasabah
tentang bank. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sifat varibilitas jasa
sangat menonjol di industri ini.
Bisnis perbankan merupakan bisnis
yang padat modal dan padat karya. Hal ini berhubungan dengan interaksi yang
tinggi antara produsen dengan konsumen. Tidak semua bisnis jasa merupakan
industri padat karya. Misalnya software house. Walaupun merupakan industri
jasa, proses produksinya relatif dapat dipisahkan dari proses konsumsi. Anda
tidak menyusun program di depan klien, tetapi menyusunnya di rumah,
mempresentsikan ke klien, lalu diaplikasikan.
Seorang nasabah bank sering kali
hanya mengenal karyawan bank yang bersangkutan dan tidak begitu memperdulikan
lembaga banknya sendiri. Personal relationship (hubungan pribadi) antara
penyelenggara jasa dengan penerima jasa merupakan hal yang penting dalam
industri perbankan. Itulah sebabnya, dalam industri perbankan nasabah sering
pindah bank mengikuti karyawan bank tertentu dan sering terjadi pembajakan
karyawan.
Sumber : http://mosof.blogspot.com/2014/03/sifat-sifat-industri-perbankan.html#.UzrxrPmSzuI
Sumber : http://mosof.blogspot.com/2014/03/sifat-sifat-industri-perbankan.html#.UzrxrPmSzuI
Komentar
Posting Komentar